Senin, 19 Desember 2011

Menelusuri Keeksotisan Kebun Raya Bogor

Dipublikasikan pada Kamis, 15 Desember 2011 | 17:41
Farid Abdurrahman (Santri Pesantren Media)
Diawali rasa penasaran terhadap Bunga Bangkai. Pagi itu, Jum’at (2/12), saya beserta beberapa orang guru dan teman nampak hilir mudik di Kebun Raya Bogor. Di antara kami ada yang memegang buku tulis dan nampak sibuk mencatat hal-hal penting. Perhatian kami tertuju pada satu lokasi. Lokasi tempat tumbuhnya sebuah bunga berukuran raksasa. Orang-orang mengenal bunga ini dengan sebutan Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanium)

Bunga Bangkai yang unik itu...
Rasa penasaranlah yang membuat kami berada di sini. Satu hari yang lalu, salah seorang guru kami mendapat informasi dari media massa bahwa telah tumbuh sebuah Bunga Bangkai di Kebun Raya Bogor. Selama ini saya dan teman-teman hanya melihat bunga ini secara tidak langsung baik itu di televisi maupun di majalah. Kami ingin melihat langsung bunga ini dari dekat.

Untung Hanya Gigi “Suster Ngesot” yang Copot!

Dipublikasikan pada Jumat, 16 Desember 2011 | 6:30
Oleh: Lathifah Musa
Gambar dari: airyz.wordpress.com
MediaIslamNet.Com– Antara geli, lucu dan kasihan, menyaksikan berita di TV tentang seorang  Mega “Suster Ngesot”  Tri Pratiwi yang ditendang Satpam Sunarya. Alih-alih sukses mengagetkan temannya yang sedang berulang tahun dengan kejutan dandan  “Suster Ngesot “, mahasiswi cantik ini mengalami copot satu gigi memar-memar  akibat tendangan satpam berbadan kekar. Ia pun akhirnya melaporkan  Pak Satpam ke polisi.

Bunga Bangkai di Kebun Raya Bogor

Dipublikasikan pada Kamis, 15 Desember 2011 | 17:25
Farid Abdurrahman (Santri Pesantren Media)
Bunga Bangkai di Kebun Raya
Sebuah Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanium), pada Jumat (2/12) ditemukan tumbuh di areal Kebun Raya Bogor. Bunga raksasa dengan ketingggian mencapai 200 cm ini tumbuh di lahan dengan kemiringan sekitar 45 derajat.  Bunga ini nampak memiliki tangkai putik yang menjulang. Kelopak raksasa warna merah hati dan hijau menghiasi bagian bawah bunga ini.

Konflik dengan Orang tua

Dipublikasikan pada Kamis, 3 Juni 2010 | 8:23
Tanya:
Assalamualaikum.wr.wb. Saya adalah remaja berusia 16 thn. Saya ingin bertanya, gimana caranya supaya kita dapat menyesaikan masalah dengan orang tua tanpa melawan nya?
Eca Juli Andari (via e-mail)
Jawab:
Alaykum salam wr. wb.
www.detik.com
Susah ya kalau keinginan kita berbeda dengan keinginan orang tua, atau keinginan orang tua berbeda dengan keinginan kita. Sebab kita dan orang tua memang ada perbedaan cara berpikir dan pengalaman hidup. Cara yang terbaik adalah dengan mengurangi ego kita. Cobalah untuk mengendalikan jiwa ‘berontak’ kita, kurangi kemauan kita yang sedang beda dengan ortu.
Kedua, coba untuk memahami dan mengerti maksud perintah atau larangan orang tua. Apa sih sebenarnya yang mereka mau dari perintah dan larangannya? Misalnya kamu suka ditegur karena lambat menyimpan baju kotor ke tempat cucian — padahal kamu akan melakukannya –, nah teguran itu bermaksud agar kamu jadi remaja yang sigap dan trampil. Nggak lelet bin lambat. Insya Allah dalam setiap perintah dan larangan ortu, ada maksud pendidikan buat kita. Asal kita mau sabar belajar mengerti kemauan mereka. Bisa ya? Insya Allah. [M. Iwan Januar]

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Perempuan-Perempuan Koruptor”

Dipublikasikan pada Selasa, 20 Desember 2011 | 1:24
Gambar dari: sosok.kompasiana.com
Saya mohon maaf kepada para pembaca yang sudah lama menunggu laporan hasil diskusi, yang biasanya saya tulis dengan judul standar pada awal setiap tema “Liputan Khusus Diskusi Aktual”. Ya, tema yang didiskusikannya aktual, tapi ketika menulis laporannya jadi tidak aktual karena lebih banyak telatnya. Bahkan hampir menjelang diadakannya diskusi aktual pekan berikutnya. Seperti saat tulisan ini dibuat, saya masih berkutat menyelesaikannya ketika hari sudah memasuki Senin, hampir seminggu sejak diskusi digelar. Ini memang ‘kebiasaan’ saya yang sulit mencari waktu (alasan sih hehehe) karena banyak kegiatan lain yang juga memerlukan perhatian. Insya Allah nulisnya sih cepat. Rata-rata hanya satu setengah jam hingga dua jam, tapi saya selalu kerepotan ketika harus membagi waktu dan ukuran prioritas dengan kegiatan lainnya.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Apa Sebab Indonesia Terbebas dari Krisis Ekonomi”

Dipublikasikan pada Senin, 21 November 2011 | 4:47
Mohon maaf sebelumnya kepada para pembaca setia reportase hasil diskusi aktual mingguan yang diselenggarakan MediaIslamNet dan Pesantren Media. Sebabnya apa? Sebabnya saya menuliskan laporannya telat, sangat telat bahkan. Saya tidak hendak mengampuni diri sendiri sebagai alibi atas keterlambatan menuliskan laporan ini untuk disajikan kepada pengunjung dan pembaca setia website mediaislamnet.com. Tetapi sejujurnya memang sejak kamis pagi (17 November) hingga ahad sore (20 November) jadwal saya cukup padat, sehingga agak merepotkan membagi waktu untuk menuliskan laporan ini karena kegiatan saya juga memang didominasi dengan hal yang tak jauh dari menulis dan hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan remaja: mengisi seminar, mengisi workshop, siaran di radio, dan juga menulis beberapa artikel lain, ditambah harus mengecek tugas-tugas menulis para santri Pesantren Media dan juga mengelola beberapa website dan blog yang menjadi tanggung jawab saya dalam editing konten dan maintenance-nya. Jadi sekali lagi saya mohon maaf atas keterlambatan melaporkan hasil diskusi. Semoga belum informasinya belum basi.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Nuklir Iran: Kenapa AS, Israel, dan Inggris Sewot?”

Dipublikasikan pada Minggu, 27 November 2011 | 15:35
Ngobrol bareng soal politik tetap menarik. Tak membuat kening berkerut jika disampaikan dengan ringan dan menghibur. Diskusi Aktual setiap pekan yang digelar MediaIslamNet dan Pesantren Media ini memang dikhususkan untuk konsumsi orang awam. Namun demikian, tetap tidak menghilangkan bobot informasi yang dipaparkan dan diskusi yang digelar. Diskusi pada 23 November 2011 lalu mengambil tema “Nuklir Iran” yang direspon secara berlebihan (dan lebih tepat disebut reaktif) oleh Amerika Serikat, Israel dan Inggris. Tiga negara ini tampak sewot dan meradang dengan rencana pengembangan senjata nuklir oleh Iran.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Mengapa Jembatan Kami (Dibiarkan) Runtuh?”

Dipublikasikan pada Senin, 5 Desember 2011 | 7:29
Diskusi pekanan edisi hari Rabu, 30 November 2011 sedikit berbeda, dan kurang maksimal. Selain peserta diskusi yang tidak tetap setiap digelar diskusi, juga saat itu hujan deras mengguyur Bogor. Saya yang datang bersama istri dan anak-anak ke Rumah Media, tempat biasa digelar diskusi, terpaksa tak langsung masuk karena mendapat SMS bahwa acara diskusi pada hari itu dilangsungkan di MediaIslamNet. Karena sudah kadung basah-basahan, akhirnya kami menerebos derasnya hujan menuju MediaIslamNet. Eh, di sana pun acara diskusi belum digelar dan Ustadz Umar Abdullah malah memberi informasi bahwa diskusi akan dihentikan sementara untuk menshalatkan jenazah tetangga sebelah rumah beliau. “Tapi, nanti saat ada pengumuman untuk menshalatkan jenazah di masjid,” jelasnya.
Walhasil, dengan suasana yang kurang mendukung untuk mengeksplorasi kajian, maka forum diskusi tak langsung masuk ke inti persoalan. Malah ngobrol seputar kematian segala. Meski tidak berlangsung lama, akhirnya diskusi baru digelar sekitar pukul 16.30-an.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Mesir dan Masa Depan Islam Pasca Tumbangnya Rezim Diktator”

Dipublikasikan pada Minggu, 11 Desember 2011 | 23:13
Partai Kebebasan dan Keadilan menang Pemilu | Foto: inilah.com
Mungkin karena tema yang dinilai menarik, peserta diskusi jadi bertambah. Selain yang sudah rutin hadir, juga ada teman yang baru diskusi kali ini menyempatkan diri ikut. Ada Hendra, Burhan, juga ada beberapa akhwat dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor yang sengaja ikut pada 7 Desember 2011 dalam Diskusi Aktual yang digelar setiap pekan di Rumah Media. Saya sendiri, membawa serta istri dan keempat anak saya untuk ikut dalam acara ini. Bukan agar diskusi terlihat semakin banyak pesertanya, tetapi saya ingin juga agar anak-anak saya yang di kelas 2 dan kelas 5 SD bisa tahu perkembangan peristiwa yang didiskusikan oleh orang-orang dewasa di sekitarnya. Semoga bisa nyambung atau minimal mereka akan mendengar topik yang sedang diobrolkan.